Tere Liye

Peluklah semuanya, agam. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. hanya itu, cara agar hatimu damai, nak. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua kenangan masalalu, peluklah mereka erat-erat. Tak perlu disesali, tak perlu membenci, untuk apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?

Tere Liye

Gadis kecil itu benar sekali.. mengapa dunia diciptakan dengan penuh perbedaan. Yang satu dilebihkan dari yang lain… ada yang bisa melihat. Bisa mendengar, ada juga yang tidak. Ada yang cerdas, ada yang tidak. Apakah semua itu adil? Apakah takdir itu adil? Padahal bukankah semua pembeda itu hanyalah semu. Tidak hakiki. Ketika sang waktu menghabisi segalanya, bukankah semua manusia sama…

Tere Liye

Bukankah kepercayaan itu sebuah rasionalitas ilmiah?

Tere Liye

Bukankah, Banyak yang menunggu, menunggu dan terus menunggu seseorang Yang sayangnya, hei, yang ditunggu bahkan sama sekali merasa tidak punya janji “kau menungguku? sejak kapan?

Andrea Hirata

Namun, bukankah adakalanya, menyerahkan diri pada godaan dan memelihara rahasia, menjadi bagian dari indahnya menjalani hidup ini?

Jim Rohn

Kita semua pernah mendengar Peribahasa, Satu apel setiap hari, menjauhkan dokter dai kita. Ya, tapi saya mau bertanya: Bagaimana jika hal itu benar? Bukankah mudah sekali makan apel satu buah setiap hari? Inilah masalahnya: Ternyata juga mudah untuk tidak dilakukan. Dan di dalamnya ada persamaan antara sukses dan kegagalan. Hal yang mudah dilakukan, ternyata juga mudah untuk tidak dilaksanakan.

Pramoedya Ananta Toer

Kalau hati dan pikiran manusia sudah tak mampu mencapai lagi, bukankah hanya pada Tuhan juga orang berseru? (Panji Darman/Jan Dapperste, 33)