Malam – embun, siang bertudung awan
Tidak berumah (miskin sekali)
Kata Kata Mutiara awan
Tere Liye
ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan saat kalian sedang tertikam belati sedih. salah satunya dengan menerjemahkan banyak hal yang menghiasi dunia dengan cara tak lazim. saat melihat gumpalan awan di angkasa. saat menyimak wajah-wajah lelah pulang kerja. saat menyimak tampias air yang membuat bekas di langit-langit kamar. dengan pemahaman secara berbeda maka kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda pula. memberikan kebahagiaan utuh -yang jarang disadari- atas makna detik demi detik kehidupan.
Tere Liye
Ketika hujan dan awan saling melupakan. Akan berbeda dengan hati yang ditinggalkan.
Tere Liye
Kakeknya berbohong. Cinta tidak seperti air sungai, sejuk, dan menyenangkan. Baginya, sekarang cinta lebih seperti moncong meriam. Sesaat lalu melontarkannya tinggi sekali hingga ke atas awan, tetapi sekejap kemudian menghujamkannya dalam – dalam ke perut bumi.
Peribahasa
Siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan)
Sangat miskin (tidak punya rumah)
Dan Millman
Musim tidak saling berebut untuk berganti, awan tidak bertanding melaju lebih cepat daripada angin. Alam lebih tahu kapan mereka harus pergi.
Ali bin Abi Thalib
Kesempatan datang bagai awan berlalu. Pegunakanlah ketika ia nampak di hadapanmu.