Tere Liye

Kau membunuh setiap pucuk perasaan itu. Tumbuh satu langsung kau pangkas. Bersemi satu langsung kau injak? Menyeruak satu langsung kau cabut tanpa ampun? Kau tak pernah memberi kesempatan. Karena itu tak mungkin bagimu? Kau malu mengakuinya walau sedang sendiri..Kau lupa, aku tumbuh menjadi dewasa seperti yang kau harapkan. Dan tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi. Semakin kau tikam, dia tumbuh dua kali lipatnya. Semakin kau injak, helai daun barunya semakin banyak.

Source : Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin